MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR (SOFTSKILL)
“BUDAYA ADAT (BENGKULU) “
Di Susun Oleh:
ALINKA REKSO
DEBBY NATALIA
FEIZAL DWI SEPTIAN
GLORY LOISA
KAWULUR
ISMAIL FAHMI
NINI
WYSONA
KELAS 1EA33
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Ahmad Nasher
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur
kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Budaya Adat yaitu
“BENGKULU”
Makalah ini
dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu
kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Bekasi, Januari
2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Karya Tulis
1.3 Tujuan Karya Tulis
BAB II PEMBAHASAN ISI
2.1 Bengkulu dan Budayanya
2.2 Sosial Budaya
2.3 Sejarah
2.4 Transportasi
2.5 Wisata Alam
2.6 Wisata Budaya dan Peninggalannya
2.7 Objek WIsata Andalan
2.8 Upacara Adat Tradisional
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Wawancara
3.3 Dokumen Hasil Foto
DAFTAR PUSAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karya
tulis ini disusun guna untuk memenuhi
tugas penilaian Ilmu Budaya Dasar. Karya tulis ini disusun berdasarkan
kelompok, dan kelompok kami akan membahas mengenai Budaya Indonesia terutama
budaya di provinsi yang terkenal akan bunga Raflessia Arnoldy-nya, yaitu
provinsi Bengkulu.
Kami
melakukan survey di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada hari Minggu tanggal
29 Desember 2013. Berikut merupakan sejarah singkat mengenai TMII. Penggagas
TMII ialah Ibu Tien Soeharto, pada tanggal 20 April 1975, TMII berhasil
diresmikan.
Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya
Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5
kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6 ° 18'6.8''LS, 106° 53'47.2''BT.
Rumusan Karya Tulis
1. Mengenai
Bengkulu dan budaya nya
2. Kondisi
TMII saat survey
3.
Foto foto dokumentasi
Tujuan Karya Tulis
1. Memenuhi
tugas penilaian IBD
2. Menambah
pengetahuan mengenai budaya Indonesia terutama Bengkulu
3. Mengetahui
kondisi cagar budaya TMII saat ini
BENGKULU DAN BUDAYANYA
Mengenai Bengkulu dan Perkembangannya
PROPINSI
BENGKULU secara etimologis berasal dari bahasa Melayu-Jawa yaitu “Bang” yang
berarti Pesisir dan ”Kulon” yang berarti barat. Dimana secara berjalannya waktu
berubah menjadi Bengkulu. Pada masa kerajaan nusantara di wilayah ini pernah
berdiri beberapa kerajaan etnis seperti :
Kerajaan Sungai Serut
Kerajaan Selebar
Kerajaan Pait Petulai
Kerajaan Balai Buntar
Kerajaan Sungai Lemau
Kerajaan Sekiris
Kerajaan Gedung Agung
Kerajaan Marau Riang
Sekitar awal
abad ke-16 hingga abad ke-17, wilayah Bengkulu juga pernah termasuk ke dalam
wilayah beberapa kerajaan besar seperti :
Kerajaan Inderapura
Kesultanan Banten
Pada tahun 1685
kongsi dagang Inggris yaitu British East India Company (EIC) mendirikan pusat
perdagangan lada tepatnya di Kota Bengkulu. Hal ini disebabkan kejatuhan
Pelabuhan Banten ke tangan Belanda pada sekitar abad tersebut yang menyebabkan
EIC tidak dapat melakukan kegiatan perdagangan disana. Berdasarkan Trajtat
dengan Kerajaan Selebar disepakati bahwa Inggris diberikan hak untuk mendirikan
Benteng York di sekitar muara Sungai Serut dan seiring berkembangnya waktu
Inggris juga mendirikan Benteng Marlborough pada tahun 1719.
Berdasarkan
Perjanjian London pada tahun 1824, wilayah Bengkulu yang telah dikuasai Inggris
diserahkan kepada Belanda dengan imbalan wilayah Malaka serta kepemilikan atas
Singapura dan Pulau Belitung kepada Inggris.
Setelah dikuasai Belanda, secara otomatis wilayah Bengkulu menjadi
bagian dari Hindia Belanda hingga masa kemerdekaan Indonesia.
Bengkulu
terkenal sebagai wilayah pembuangan serta pengasingan beberapa tokoh pergerakan
kemerdekaan Indonesia sekitar tahun 1930. Tercatat beberapa tokoh penting
pernah diasingkan disini termasuk Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir.
Soekarno. Setelah kemerdekaan, Bengkulu termasuk ke dalam wilayah Propinsi
Sumatera Selatan dengan status Karesidenan. Baru sekitar tahun 1968 tepatnya
pada tanggal 18 November 1968, Bengkulu ditetapkan menjadi Propinsi ke-26 di
Indonesia.
SOSIAL BUDAYA
1. FLORA DAN FAUNA IDENTITAS:
PROPINSI
BENGKULU memiliki keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna yang khas.
Bunga Bangkai atau disebut juga dengan Suweg memiliki nama latin Amorphophallus
titanium merupakan flora identitas dari Propinsi Bengkulu. Nama flora ini
disebabkan bunga yang mengeluarkan bau yang busuk seperti bangkai. Bau busuk
dari bunga ini sebagai perangsang bagi kumbang dan lalat dalam penyerbukan
tanaman ini.
Suweg raksasa
Bunga bangkai
atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif),
Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan
(Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan
dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa
kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga
setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai
yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat
penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa
membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah
mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan
ukuran bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan ini
memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase
vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang
semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ
vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi
mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila
cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunga bangkai
sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki
oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang
muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian
banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati
bau"nya.
Beruang Madu
Beruang madu
termasuk famili ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis
beruang yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu
sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga
merupakan maskot dari kota Balikpapan. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi
di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.
Beruang madu
hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan
pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari
tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk
membuat sarang.
Beruang madu
adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan aneka
buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis
palem. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya.
Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak,
setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga
beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah
berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan banyak jenis
lain.
Beruang madu
aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka
menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari
makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter.
Mereka tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber
pakannya tersedia sepanjang tahun.
2. PAKAIAN TRADISIONAL:
Pakaian Adat
Pria terdiri atas jas, sarung, celana panjang, alas kaki yang dilengkapi dengan
tutup kepala dan sebuah keris. Jas tersebut dari kain bermutu seperti wol dan
sejenisnya dan biasanya berwarna gelap seperti hitam atau biru tua. Demikian
pula untuk celananya terbuat dari bahan dan warna yang sama.
Versi lain dari
jas adalah sejenis jas tertutup dari bahan beludru hitam, merah tua atau biru
tua yang bertaburkan corak-corak sulaman atau lempeng-lempeng emas. Pada bagian
dada tergantung sebentuk lidah penutup, mirip dasi dengan hiasan-hiasan benang
emas. Celana paduannya terbuat dari beludru dengan taburan corak, ½ corak benang
emas juga walaupun tidak selalu dalam warna yang sama dengan jas.
Sarung dikenakan
sebagai samping dibawah jas sampai sedikit di atas lutut. Samping biasanya
terbuat dalam teknik songket benang emas atau perak dan disebut sarung
segantung.
Sebagian pelengkap
busana pada kepala dipakai detar dari kain songket emas atau perak, alas kaki
beludru dengan corak-corak keemasan, sebilah keris dan gelang emas di tangan
kanan.
Pakaian Adat
Wanita Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang, bertabur corak-corak,
sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Bahan baju
kurung umumnya beludru dalam warna-warna merah tua, biru tua, lembayung atau
hitam. Sarung songket benang emas atau perak dalam warna serasi dari sutra
merupakan perangkat busana yang dikenakan dari pinggang sampai dengan mata
kaki.
Sehelai kampuh
dari satin sutra bersulam emas, diselempang pada bagian dada kebelakang
punggung membentuk huruf V. Perhiasan keemasan disematkan sebagai
sunting-sunting pada sanggul kepala, bersama-sama dengan anting-anting berukir
dari emas, yang sebenarnya merupakan kepanjangan dari kembang goyang di kepala
sedemikian rupa sehingga seolah-olah bergantung disebelah daun telinga,
dipadukan dengan tusuk konde, cokonde balon, dan jumbai-jumbai kiri dan kanan.
Di dada pada
bagian atas kampuh bergantungan gelamor ukir, berlapis-lapisan dalam jumlah
banyak, menurun sampai daerah pinggang yang dilingkari oleh sebuah pending
berangkai yang terbuat dari emas. Pergelangan tangan dan jari jemari dilingkari
dengan mandering dan cincin permata. Alas kaki memakai selop bersulam emas.
3. KURINER TRADISIONAL:
Bengkulu
memiliki berbagai macam makanan dan masakan yang khas, diantaranya:
- Getuk Pisang, merupakan makanan yang
terbuat dari pisang ini enak rasanya.
- P okak, merupakan madu khas Bengkulu.
- Rengginang, adalah makanan yang terbuat
dari ketan yang direbus kemudian di keringkan
- Ikan Pais, merupakan sayur khas Bengkulu
- Emping Melinjo, terbuat dari buah
melinjo, sehingga membuat rasanya unik.
- Tempoyak, merupakan masakan khas Bengkulu
yang satu ini terbuat dari durian yang sudah asam rasanya
- Lemah, merupakan makanan yang terbuat
dari tunas bamboo ini unik rasanya, karena memiliki rasa asam yang unik dan
baunya yang cukup menggiurkan
- Gulai Rebung Asam Ikan Laut, terbuat dari
tunas bamboo, tetapi dimasak santan.
Seperti halnya provinsi lain di
Indonesia, Bengkulu juga memiliki masakan khas daerah yang nikmat dan terkenal,
di antaranya adalah pendap, gulai tempoyak, dan bagar kambing.
Sisihkan waktu Anda saat berkunjung ke Bengkulu untuk menyantap beberapa
kuliner lezat tersebut.
Pendap adalah masakan lezat yang bahan utamanya olahan ikan segar yang dimasak dengan dibumbui rempah-rempah meliputi bawang putih, kencur, cabai, dicampur parutan kelapa muda. Ikan kaya bumbu ini kemudian dibungkus daun talas, lalu direbus selama tidak kurang dari 8 jam. Pendap paling enak dimakan bersama-sama sepiring nasi panas.
Gulai tempoyak atau lebih dikenal dengan tempoyak saja adalah hidangan yang terbuat dari durian segar yang difermentasi. Durian tersebut kemudian dimasak dengan menambahkan cabai dan garam. Meskipun tempoyak juga dikenal di daerah lain di Indonesia, di Bengkulu, tempoyak dicampur dengan udang dan bukannya ikan sebagaimana halnya di provinsi lain. Karena aroma tempoyak ini kuat dan menyengat, sebaiknya tempoyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam hidangan lainnya.
Sementara itu, Bagar kambing adalah daging kambing yang dimasak bersama sejumlah rempah-rempah sebagai bumbu meliputi ketumbar, pala, lada, asam, laos, bawang putih, pasta cabai, dan kelapa sangrai.
Pendap adalah masakan lezat yang bahan utamanya olahan ikan segar yang dimasak dengan dibumbui rempah-rempah meliputi bawang putih, kencur, cabai, dicampur parutan kelapa muda. Ikan kaya bumbu ini kemudian dibungkus daun talas, lalu direbus selama tidak kurang dari 8 jam. Pendap paling enak dimakan bersama-sama sepiring nasi panas.
Gulai tempoyak atau lebih dikenal dengan tempoyak saja adalah hidangan yang terbuat dari durian segar yang difermentasi. Durian tersebut kemudian dimasak dengan menambahkan cabai dan garam. Meskipun tempoyak juga dikenal di daerah lain di Indonesia, di Bengkulu, tempoyak dicampur dengan udang dan bukannya ikan sebagaimana halnya di provinsi lain. Karena aroma tempoyak ini kuat dan menyengat, sebaiknya tempoyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam hidangan lainnya.
Sementara itu, Bagar kambing adalah daging kambing yang dimasak bersama sejumlah rempah-rempah sebagai bumbu meliputi ketumbar, pala, lada, asam, laos, bawang putih, pasta cabai, dan kelapa sangrai.
SEJARAH
Nama “Bencoolen” diperkirakan
diambil dari sebuah nama bukit di Cullen, Skotlandia, Bin of Cullen (atau
variasinya, Ben Cullen). Penamaan ini kurang berdasar karena bukanlah tabiat
bangsa Melayu untuk menamakan daerahnya dengan nama daerah yang tidak
dikenal[rujukan?], apalagi asal nama itu dari Skotlandia yang jauh disana.
Sumber tradisional menyebutkan
bahwa Bengkulu atau Bangkahulu berasal dari kata ‘Bangkai’ dan ‘Hulu’ yang
maksudnya ‘bangkai di hulu’. Konon menurut cerita, dulu pernah terjadi perang
antara kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Bengkulu. dan dari pertempuran itu
banyak menimbulkan korban dari kedua belak pihak di hulu sungai Bengkulu.
Korban-korban perang inilah yang menjadi bangkai tak terkuburkan di hulu sungai
tersebut maka tersohorlah sebutan Bangkaihulu yang lama-kelamaan berubah
pengucapan menjadi Bangkahulu atau Bengkulu. Penamaan seperti ini mirip dengan
kisah perang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Pagaruyung di Padang
Sibusuk, daerah sekitar bekas wilayah kerajaan Dharmasraya, yang juga
mengisahkan bahwa penamaan Padang Sibusuk itu dari korban-korban perang yang
membusuk di medan perang.
Di wilayah Bengkulu sekarang
pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai
Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan
Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau
Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.
Sebagian wilayah Bengkulu, juga
pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.
British East India Company (EIC)
sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen dan kemudian gudang
penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi
EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat
perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang
berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685
mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan.
Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun benteng
Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun
demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan
karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya Perjanjian
London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka
sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung).
Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas di daerah
Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat
penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial
telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu
menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk
presiden Soekarno. Di masa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang
kelak menjadi isterinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia,
Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan Baru sejak tanggal
18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum
Timor Timur).
TRANSPORTASI
Provinsi Bengkulu mudah diakses
melalui transportasi darat, udara dan laut. Anda dapat menaiki bus langsung
dari Medan, Padang atau Jakarta. Setiap hari ada banyak maskapai penerbangan
terbang ke Bengkulu. Namun jika Anda ingin menggunakan transportasi laut maka
ada kapal laut domestik dari Jakarta, Padang dan Medan yang berhenti di
Pelabuhan Baai, Bengkulu.
Sektor Transportasi,
Komunikasi dan Pariwisata
Pembangunan dan peningkatan fasilitas transportasi seperti jalan dan
jembatan penting demi memudahkan hubungan komunikasi dan proses mobilisasi
penduduk antar daerah dalam menunjang kelancaran distribusi barang dan jasa
sehingga berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, utamanya untuk
daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.
Pada tahun 2011, panjang jalan di Provinsi Bengkulu adalah 8.695,71 km.
Sekitar 8,27 persen atau 719,38 km merupakan jalan nasional yang tanggung jawab
dan wewenangnya ada di bawah Kementrian Pekerjaan Umum sementara 14,06 persen
atau 1.222,45 km merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi. Dalam hal ini
merupakan tanggung jawab Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, sementara
sisanya 77,67 persen (6.753,88 km) merupakan tanggung jawab pemerintah
Kabupaten/Kota. Dari panjang jalan yang ada tersebut 58,94 persen telah diaspal
dan sisanya memiliki beraneka tipe permukaan.
Jumlah kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Bengkulu pada tahun 2011
tercatat sejumlah 393,4 ribu unit, yang terdiri dari 342,1 ribu atau 86,96
persen merupakan kendaraan roda dua dan selebihnya yaitu 51,3 ribu atau 13,04
persen adalah kendaraan roda empat. Berdasarkan kegunaannya dari 51,3 ribu
kendaraan roda empat yang terdapat di Provinsi Bengkulu sebanyak 2,6 ribu
merupakan kendaraan dinas, 39,4 ribu adalah kendaraan pribadi dan 9,3 ribu
merupakan kendaraan umum.
Angkutan penumpang di Provinsi Bengkulu dilayani oleh berbagai perusahaan
angkutan yang melayani trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar
Kota Antar Provinsi (AKAP). Pada tahun 2011 jumlah perusahaan bus angkutan
penumpang di Provinsi Bengkulu sebanyak 31 perusahaan, yang terdiri dari 16
perusahaan bus AKDP dan 15 perusahaan bus AKAP, dengan jumlah armada masing
masing sebanyak 147 dan 284 armada.
Angkutan laut merupakan salah satu moda transportasi yang sangat
menjanjikan dan dapat diandalkan khususnya untuk pengangkutan barang, mengingat
bahwa dengan angkutan laut barang dapat diangkut dalam volume yang besar dengan
biaya yang relatif murah. Peranan subsektor angkutan laut di Provinsi Bengkulu
masih lebih rendah jika dibandingkan dengan subsektor angkutan darat namun
masih lebih tinggi dari subsektor angkutan udara. Pada tahun 2011 peranan
subsektor angkutan laut dalam PDRB Provinsi Bengkulu 1,29 persen.
Sebagai pelabuhan terbesar dan merupakan pintu utama transportasi laut di
Provinsi Bengkulu, Pelabuhan Pulau Baai menjadi pelabuhan terpenting di
Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2011, volume barang yang dimuat di pelabuhan ini
sebanyak 1,47 juta ton atau mengalami penurunan sebesar -32,6 persen jika
dibandingkan tahun 2010 yang memuat barang sebanyak 2,17 juta ton, demikian
halnya dengan volume barang yang dibongkar pula pada tahun yang sama tercatat
71,02 ribu ton atau menurun -85,7 persen dibanding volume tahun sebelumnya yang
mencapai 496,48 ribu ton.
WISATA ALAM
- Pantai Panjang
Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km
dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50 meter lebar dari
jalan raya. Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari Pantai
Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai. Hotel dan
restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area
parkir, kolam renang, cottage dan lainnya yang mendukung wisata disana.
- Pantai Pasir Putih
Pantai ini terletak dekat pelabuhan
samudra Pulau Baii. Jarak sekitar 19 km dari pusat koa Bengkulu. Kondisi jalan
menuju kesana sangat baik. Tempat ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat
jenis apapun. Kondisi pantai sangat bersih dengan pasir pantainya yang putih
dan pohon cemara yang tumbuh disekitarnya.
- Pulau Tikus
Pulau ini terdiri dari satu pulau
induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang mengitari dan dengan
karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini
dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan menggunakan kapal boat.
- Danau Dendam Tak Sudah
Danau ini dikelilingi oleh
perbukitan kecil, dengan bukit barisan sebagai latar belakangnya. Jaraknya
sekitar 8 km dari pusat kota Bengkulu. Anggrek air Vanda Hookeriana
tumbuh sepanjang danau. Ketika musim bunga anggrek tersebut membuat danau
menjadi indah dan lebih sejuk.
- Tapak Padri dan Pantai Jakat
Terletak sangat dekat dengan benteng
marlborough dengan pemandangan laut yang indah. Tapak Padri dataran yang cukup
tinggi sehingga kita dapat melihat matahari terbenam. Masyarakat sering
berkunjung ketempat ini pada sorehari untuk melihat sunset.
- Taman Hutan Hujan Tropis
(Tahura)
Lokasinya sekitar 16 km dari pusat
kota Bengkulu yang dapat dicapai oleh berbagai jenis kendaraan roda empat.
Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk area observasi dan tempat
kemah dengan keadaan alam yang indah.
- Taman Berburu Seblat
terletak diwilayah kabupaten Bengkulu
Utara,taman berburu ini ialah tempat ideal bagi kita yang hobi berburu. Adapun
hewan buruan yaitu babi,kancil,kelinci,kijang,tupai,rusa,monyet,kera dll.
- Taman Wisata Konak
Ialah taman terpadu dengan konsep
alami dan modern yang berlokasi diwilayah Kepahiang,Bengkulu. Taman ini
memiliki banyak koleksi satwa berukuran kecil-sedang serta memiliki banyak
wahana permainan keluarga.
- Danau Tes
Ialah danau terbesar di
Bengkulu,danau ini memiliki pemandangan dengan latar bukit bukit yang menghijau
nan indah. Ditengah danau terletak persawahan penduduk yang spektakuler dan
sebuah gunung pasir. Suku disekitar danau Tes ialah suku Rejang dan budaya
Rejang sangat khas. Sungai Ketahun ialah sungai yang menjadi sumber air utama
danau Tes. Pemerintah Lebong saat ini sedag menyiapkan motel murah,restoran
seafood,restoran terapung,pasar dan minimarket.
- Danau Gedang dan Bukit
Menghijau
Ialah danau yang masih asri sekali
diwilayah Bengkulu Utara. Banyak jenis ikan dan belut didanau ini.
Sayang,akomodasi kurang terbangun.
- Danau Mas Harun Bastari
Terletak dikecamatan Selupu
Rejang,Rejang Lebong. Ialah danau yang unik dengan pulau kecil dari rerumputan
liar ditengahnya. Danau ini telah memiliki fasilitas-fasilitas yang sangat
lengkap dan bagus.
- Danau Musi,Suro
Ialah danau dikabupaten Kepahiang
yang cukup indah. Terletak disekitar desa Suro Ilir. Fasilitas jalan/akomodasi
serta hal-hal lain sudah bagus
- Taman Nanua
Taman ini berada dipulau terluar RI
yakni Enggano,ialah taman burung dan reptil mini.
- Tanah Lot Lais
Formasi batu-batu karang dipinggir
pantai Lais,Bengkulu Utara yang sungguh indah. Cocok untuk melihat sunset yang
indahnya luar biasa,karena keindahannya itulah tempat ini dinamai Tanah Lot
Lais karena mirip dengan Tanah Lot yang asli di Bali
- Danau Picung
Ialah danau disekitar Tubei,ibukota
kabupaten Lebong. Danau ini terletak dipusat kota dengan akses akomodasi yang
lancar. Rumah dinas bupati juga menghadap kedanau indah ini. Pinggiran danau
dibuka untuk umum sebagai wilayah pemancingan
- Taman Wisata Dio Bagite
Ialah kebun binatang mini dengan
koleksi cukup banyak satwa. Taman ini terletak sangat strategis dipenggkolan
jalan Curup-Lubuk Linggau.
- Danau Tujuh Warna
Terletak didaerah Rimbo
Pengadang,ialah telaga dengan 7 kawah yang masing-masing berbeda warnanya. Bersuhu
cukup tinggi sehingga bisa untuk memasak telur atau menanak nasi. Beberapa
kawah bersuhu 70 derajat celcius cock untuk terapi enyakit kulit dan rematik.
WISATA BUDAYA DAN PENINGGALAN BUDAYA
- Benteng Marlborough
Benteng Marlborough dibangun oleh
perusahaan india timur di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The
fort constitutes the strong fort, Benteng Marlborough berdiri mengahadap
selatan dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk
bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang
luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng
itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu
perang.
- Rumah Pengasingan Bung Karno
Pada zaman koloni
Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama)
pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di
rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan
Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang
lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama
tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan
Masjid Jamik (Jamik Mosque).
- Parr and Hamilton Monuments
Parr Monuments terletak di depan
Pasar Barukoto diseberang benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments
terletak di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris untuk
memperingati kekalahan mereka di Bengkulu.
- Museum Provinsi Bengkulu
Museum Bengkulu terletak di bagian
selatan dari jalan utama kota Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita
dapat melihat berbagai macam benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan
Bengkulu yang dinamakan kain Besurek.
- Rejang Lebong
Air Panas dan Air Terjun Suban.
Terletak 6 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal dan terdapat air
panas serta dua air terjun. oleh pemerintah dibangun berbagai macam fasilitas
umum untuk menunjang pariwisata di sana.
- Danau Pematang
Terletak 16 km dari Curup dan dapat
dicapai dengan mudah dengan transportasi umum. Danau ini dikelilingi oleh
perbukitan. Bukit Kabal Terletak 19 km dari Curup dengan jalan aspal yang
menghubungkannya. Dengan tinggi sekitar 1,936 m diatas permukaan laut dengan keindahan
alam yang menakjubkan.
- Danau Tes
Terletak 51 km dari Curup di
Kecamatan Lebong Selatan, Danau ini adalah danu terbesar di provinsi Bengkulu
dengan jarak 3 km. dan digunakan juga sebagai pembangkit listrik tenaga air.
Tempat ini juga biasanya sebagai tempat peristirahatan bagi turis untuk melihat
panorama yang indah dan matahari terbenam.
- Kolam Renang Tabarena
Terletak 4 km dari Curup yang
dihubungkan oleh jalan aspal. Tabarena adalah kolam renang alam yang berada di
sungai dengan airnya yang bersih dan dingin.
- Air Terjun Kepala Curup
Terletak 29 km dari Curup dengan
tinggi 100 meter dengan airnya yang segar dan sering dikunjungi oleh wisatawan.
- Sungai Air Putih
Terletak di Tambang Sawah, sekitar
15 km dari Muara Aman atau 80 km dari Curup, sungainya terdiri dari air panas
dan air dingin.
- Makam Sentot Alibasyah
Terletak di Desa Bajak, Kecamatan
Teluk Segara, Bengkulu. Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima Pangeran
Dipenegoro yang dikirim ke Bonjol sewaktu Perang Padri.
- Pusat Pelatihan Gajah
Terletak di Seblat, kecamatan Napal
Putih - Bengkulu Utara.
- Gunung Kaba
Terletak di Curup, Gunung ini
dijadikan tempat rekreasi alam terfavorit bagi pendaki baik dari wilayah
Bengkulu, Sumatera Selatan, dan sekitarnya.
- Suban
Curup, Tempat pemandian air panas
ini terletak d kaki gunung kaba. Disini anda bisa mandi dengan air panas yang
asli dari alam dan anda juga bisa menikmati keindahan alam yang masih alami dan
segar.
OBJEK WISATA ANDALAN
- Bunga Raflessia Arnoldy
Semasa Pemerintahan Inggris, Bunga
ini ditemukan pertamakali oleh Sir Thomas Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun
Lubuk Tapi pada tahun 1818. Bunga ini adalah bunga terbesar di dunia dengan
diameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6 sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15
hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan dari bunga ini adalah tidak adanya
akar, daun dan batang. Tumbuhan ini termasuk parasit kerena tidak adanya klorofil dan haustoria. Bunga ini sering tumbuh
dan ditemukan di Taba Penanjung I dan Taba Penanjung III (Bengkulu
Tengah), daerah
di wilayah kabupaten Kepahiang, dan daerah di wilayah kabupaten
Rejang Lebong.
- Bunga Kibut (Amorphopalus
Titanuum)
Bunga ini sangat menarik dan cantik.
Tidak memiliki batang dengan tetapi memiliki bunga yang tinggi sekitar 3 m dan
kuat. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, and Bengkulu
Selatan.
- Anggrek air Vanda Hookeriana
Berdasarkan ahli tanaman yang datang
ke Bengkulu, anggrek air inihjanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah yang
terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami
lainnya dapat pula ditemukan di provinsi Bengkulu.
- Kekayaan Hutan
Berbagai macam kekayaan hutan yang
dapat ditemukan di Bengkulu seperti Kayu Medang, Meranti, Rattan, Damar.
Tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah Minyak sawit, getah
karet, kopi, durians, jeruk, sayuran ,dan lainnya.
- Fauna
Beberapa macam hewan seperti macan,
kijang, gajah, monyet, rangkong adalah hewan yang menempati hutan di provinsi
Bengkulu.
- Upacara Tabut
Tabut adalah upacara tradisional
tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, Mereka Mati dalam peperangan melawan
orang-orang Yazid. Perayaan pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin
yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada abad ke 15. Syekh Burhanuddin (Imam
Senggolo) Menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan
keturunan mereka disebut sebagai keluarga pewaris Tabut. upacara ini
dilaksanakan dari 1 sampai 10 muharram (berdasar kalendar islam)setiap tahun.
- Upacara Lainnya yang mengiringi
Tabut
Upacara Mengambil Tanah, dilakukan
malam 1 Muharram. Duduk Penja, 4 dan 5 Muharram. Menjara, 5 sampai 6 of
Muharram. Anak Jari-Jari dan Seroban, 7 sampai 8 Muharram. Arak Gedang, 9
Muharram. Tabut Tebuang, 10 Muharram.
- Taman Laut
Taman ini terletak sekitar pulau
Enggano.
- Taman Nasional
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
Terletak di Kecamatan Seblat sekitar 100 km dari kota Bengkulu. Taman Nasional
lainnya terletak di Selatan Kaur, 80 km dari Manna. Taman ini merupakan bagian
dari Taman Nasional Sumatera Selatan(TNSS I). Berbagai macam hewan dapat
dijumpai di sana.
- Taman Berburu
Gunung Nanu'ua, hutan yang masih
alami yang terletak di pulau Enggano.Hewan yang dapat diburu adalah :
banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan beberapa lainnya. Semidang
Bukit Kaba, terletak di Taba Penanjung dengan luas area 15,300 ha.
- Elephant Training Center (ETC)
di Seblat
Terletak di sebelah sungai Seblat,
Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini adalah salah satu dari tempat
latihan yang ada di Indonesia(Way Kambas ETC, Lampung; Lhokseumawe ETC, Aceh;
Sebangau ETC, Riau; Sebokor ETC, Sumatera Selatan). Untuk mencapai kesini dapat
menggunakan kendaraan roda empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3
jam perjalanan. Kita dapat melalui : Simpang Air Muring ke Desa Suka Maju,
kemudian berjalan kaki sekitar 5 km. Dan Simpang Desa, Kota Bani, Suka Merindu,
dan Suka Baru. Sayang sekali, jalur ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda
empat.
FESTIVAL TABOT PESONA WISATA BUDAYA BENGKULU
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN
TABOT
Di Bengkulu perayaan Tabot pada
mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy yang dating
bersama datangnya tentara Inggris ke Bengkulu tahun 1685. Mereka datang ke
Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris
semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama
Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam
Senggolo. Beliau lah yang pertama kali memperkenalkan upacara Tabot kepada
masyarakat Bengkulu yang berasa disekitar Benteng Marlborough pada saat itu.
Upacara ini selanjutnya diwariskan kepada anak cucu keturunannya yang kemudian
diantaranya ada yang berasimilasi dengan orang Bengkulu.
Upacara tradisional yang dinamakan dengan
“Tabot” dan sering juga diucapkan dengan nama “Tabut”, di lain daerah yaitu
Sumatera Barat dikenal dengan nama “Tabui” adalah merupakan upacara berkabung
Kaum Syi’ah. Karena upacara ini sudah cukup lama tumbuh dan berkembang di
sebagian masyarakat Kota Bengkulu, maka akhirnya dipandang sebagai upacara
tradisional orang Bengkulu. Baik dari kalangan kaum Sipai maupun oleh seluruh
masyarakat Melayu Bengkulu. Dengan demikian jadilah Upacara Tabot sebagai
Upacara Tradisional dari suku Melayu Bengkulu.
Seperti telah diuraikan
sebelumnya, nama “Tabut” berasal dari kata Arab yaitu Tabut, yang secara
harfiah berarti Kotak Kayu atau peti. Konon menurut kepercayaan kaum Bani
Israil pada waktu itu bahwa bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin
mereka, akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Namun sebaliknya bila Tabut
tersebut hilang maka akan dapat mendatangkan malapeta bagi mereka.
Di Bengkulu sendiri, upacara
Tabot ini merupakan upacara hari berkabung
atas gugurnya Syaid Agung Husein Bin Ali Bin Abi Thalib, salah seorang
cucu Nabi Muhammad SAW. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan
upaya para pemimpin Syi’ah dan kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian
dari jenazah Husein. Setelah semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak
dan dimakamkan di Padang Karbala. Seluruh upacara berlangsung selama 10 hari,
yaitu dari tanggal 01 sampai dengan 10 Muharram. Adapun tahapan dari upacara
Tabot tersebut adalah sebagai berikut : Mengambil Tanah, Duduk Penja, Menjara,
Meradai, Arak Penja, Arak Serban, Gam (masa tenang/berkabung) dan Arak Gedang
serta Tabot terbuang.
PROSESI RITUAL TABOT
Upacara Tabot di Bengkulu
mengandung aspek ritual dan non ritual. Aspek ritual hanya boleh dilakukan oleh
Keluarga Keturunan Tabot yang dipimpin oleh sesepuh keturunannya langsung,
serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan norma-norma yang harus ditaati oleh
mereka. Sedangkan acara yang mengandung aspek non ritual dapat diikuti oleh
siapa saja.
Upacara Tabot yang dilaksanakan
setiap tahun oleh Keluarga Keturunan Tabot merupakan prosesi ritual yang
dimaknai sebagai symbol-simbol perjuangan dan untuk mengenang gugurnya cucu
Nabi Muhammad yang bernama Husein. Adapun tahapan prosesi ritual tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Mengambil Tanah (01 – 04
Muharram)
Upacara ini berlangsung pada
malam tanggal 01 Muharram, yaitu sekitar pukul 22.00 Wib. Tanah yang diambil
tersebut merupakan tanah yang dianggap mengandung nilai magis. Oleh sebab itu
pengambilan tanah tersebut harus dilakukan pada lokasi tertentu, yakni pada
tempat yang dianggap keramat menurut mereka. Lokasi tersebut hanya ada dua
tempat di Kota Bengkulu, yaitu :
a. Keramat Tapak Paderi
Yang terletak di tepi laut
berjarak sekitar 100 meter kea rah utara dari Benteng Marlborough. Di sebuah
ujung karang yang lebih tinggi dari permukaan pantai, di sudut kanan Pelabuhan
Lama.
b. Keramat Anggut
Yang terletak di pekuburan umum
Pasar Tebek dekat Tugu Hamilton di sebelah Hotel Grage Horison Bengkulu.
Upacara ini diibaratkan sebagi
tanda melakukan musyawarah dalam menghadapi peperangan, upacaranya dilengkapi
dengan sesajen berupa bubur merah putih, gula merah, sirih 7 subang, rokok 7
batang, air kopi pahit, air serabot (jahe), air susu sapi murni, air cendana
dan air selasih, kemudian sesajen dido’akan dan ditinggalkan di lokasi
pengambilan tanah. Sesudah sesajen dido’akan, mengambil tanah dua kepal, sekepal
diletakkan di Gerga (diibaratkan sebagai Benteng).
2. Duduk Penja
Penja adalah benda yang
berbentuk telapak tangan manusia lengkap dengan jari-jarinya, oleh karena itu
penja ini disebut juga jari-jari. Dalam setiap kelompok keturunan Tabot
terdapat sepasang penja, yang terbuat dari kuningan atau tembaga dan ada juga
yang terbuat dari bahan perak. Penja ini menurut keluarga Sipai adalah benda
keramat yang dipercaya mengandung kekuatan magis, oleh sebab itu maka harus
dirawat, dicuci dengan air bunga dan air limau (jeruk) setiap tahunnya. Prosesi
upacara mencuci Penja ini disebut dengan “Duduk Penja”
Duduk Penja dilakukan di rumah
seorang sesepuh keluarga Tabot, pimpinan dari kelompok keluarga Tabot
bersangkutan, waktunya pada tanggal 05 Muharram sore hari.
Penja (pending jari-jari),
merupakan bentuk jari-jari tangan yang terbuat dari tembaga/kuningan, kemudian
disimpan di dalam bakul di tempat di dalam rumah Keluarga Keturunan Tabot
(KKT). Dengan diawali menurunkan Penja untuk dicuci, dilengkapi dengan sesajen
yang terdiri dari air serobat, air susu murni, air kopi pahit, air cendana dan
selasih, jeruk nipis, pisang emas dan tebu serta nasi kebuli dan emping.
Setelah cuci Penja tersebut, didudukan diatas pelepah rembio yang ditutup
dengan kelambu dan diletakkan di dalam Gerga. Selama upacara tersebut diiringi
dengan bunyi-bunyian Dol (alat music berupa tamburin) dan Tassa.
3. Menjara
Menjara artinya mengandung
(bahasa Bengkulu) atau berkunjung dengan mendatangi kelompok keluarga yang lain
untuk beruji Dol (lomba membunyikan Dol). Dol merupakan alat music tradisional
masyarakat melayu Bengkulu. Pada acara Tabot, menjara ini dilakukan dua kali
pada dua tempat, yaitu : pada tanggal 06 Muharram kelompok Tabot Bangsal
mendatangi kelompok Tabot Berkas dan pada tanggal 07 Muharram, sebaliknya
kelompok Tabot Berkas mendatangi kelompok Tabot Bangsal. Acara ini berlangsung
dilapangan terbuka yang disiapkan oleh masing-masing kelompok dan dilakukan
pada sekitar pukul 20.00 Wib hingga pukul 23.00 Wib.
Upacara Menjara merupakan sebuah
perjalanan panjang di malam hari. Menjara atau beruji Dol ditamsilkan sebagai
saat-saat terjadinya peperangan antara Husein dan Kaum Yazid. Ritual menjara
(saling menyerang) dilakukan di lapangan terbuka dengan diiringi bunyian Dol
dan Tassa yang bertalu-talu pada malam hari sekitar pukul 20.00 s/d 24.00 Wib.
4. Meradai
Acara meradai ini dilakukan pada
tanggal 06 Muharram, pelaksanaan acara ini disebut juga dengan Jola, yaitu
sekelompok anak-anak yang berusia antara 10 s/d 12 tahun. Acara meradai ini
dilakukan di dalam Kota Bengkulu, yang waktunya dilaksanakan pada siang hari.
Agar acara ini tidak terjadi tumpang tindih terhadap sasaran, maka sebelumnya
dilakukan kesepakatan antara pimpinan kelompok dimana lokasi untuk masing-masing
kelompok. Selanjutnya sebelum para Jola turun ke lapangan menjalankan tugasnya,
mereka mendapatkan pengarahan dari pimpinan kelompok yang menugaskannya. Di
dalam menjalankan tugasnya para Jola harus mengikuti aturan dan petunjuk yang
telah ditetapkan.
5. Arak Penja
Arak Penja atau disebut juga
Arak Jari-jari, dilaksanakan pada malam ke delapan dari bulan Muharram. Di
mulai sekitar pukul 19.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib dengan menempuh rute yang
telah ditentukan bersama pada jalan-jalan utama dalam Kota Bengkulu. Pada acara
ini setiap kelompok Tabot akan mengirimkan regunya sekitar 10-15 orang, yang
sebagian besar terdiri dari anak-anak dan remaja. Acara ini dimulai dan
berakhir di depan Rumah Kediaman Jabatan Gubernur Bengkulu.
6. Arak Serban
Arak Serban / Sorban berlangsung
pada malam ke Sembilan bulan Muharram yang dimulai sekitar pukul 19.00 s/d
21.00 dengan star dan finish ditentukan oleh Kelompok keluarga Tabot bersama
dengan Pemerintah daerah. Benda yang diarak selain penja, ada juga Serban /
Sorban putih diletakkan pada Tabot Coki (Tabot Kecil), dilengkapi dengan
bendera / panji-panji berwarna putih dan hijau atau biru yang bertuliskan
“Hasan dan Husein” dengan huruf kaligrafi yang indah.
7. Gam (masa tenang /
berkabung)
Satu dari tahapan Upacara Tabot
yang sangat penting dan harus dilakukan adalah “Gam”, suatu waktu yang telah
ditentukan dengan tidak melukan aktifitas apapun. Gam sendiri berasal dari kata
“ghum” yang berarti tertutup atau terhalang. Masa Gam ini berlangsung pada
pukul 07.00 Wib sampai dengan sore hari kira-kira pukul 16.00 Wib, dimana pada
waktu tersebut semua aktifitas yang berkenaan dengan upacara Tabot tidak boleh
dilakukan termasuk menyembunyikan Dol dan Tassa. Jadi masa Gam ini dapat
disebut juga masa tenang.
8. Arak Gedang
Arak gedang merupakan prosesi
upacara Tabot yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bengkulu. Arak gedang
dilaksanakan pada tanggal 09 Muharram atau malam ke 10 Muharram, yang dimulai
sekitar pukul 19.00 Wib dengan diawali acara ritual pelepasan Tabot bersanding
di Gerga masing-masing. Selanjutnya diteruskan dengan Arak Gedang, yaitu group
Tabot bergerak dari markas masing-masing secara berombongan dengan menempuh
rute yang telah ditentukan. Di jalan protocol semua Tabot bertemu sehingga
membentuk Arak Gedang (Pawai Akbar) menuju lapangan utama.
9. Tabot Terbuang
Acara terakhir dari rangkaian
Upacara Ritual Tabot adalah acara Tabot terbuang. Acara ini dimulai pada pukul
09.00 Wib seluruh Tabot telah berkumpul di Lapangan Merdeka di depan rumah
jabatan Gubernur Bengkulu. Tabot-tabot disandingkan yang diikuti oleh
masing-masing personil kelompok tabot. Pada sekitar pukul 10.00 Wib arak-arakan
Tabot dilepas oleh Gubernur Bengkulu untuk menuju komplek pemakaman umum
Karabela. Tempat ini menjadi lokasi acara ritual tabot terbuang karena di sana
dimakamkan Imam Senggolo (Syeh Burhanuddin) pelopor upacara Tabot di Bengkulu.
Dengan berakhirnya Tabot terbuang maka berakhirlah semua prosesi ritual upacara
Tabot.
TABOT SEBAGAI PESONA WISATA BUDAYA
Masyarakat Bengkulu sangat
memahami bahwa Tabot adalah suatu upacara tradisional yang bersifat ritual yang
dilaksanakan setiap tahun terutama oleh Keluarga Kerukunan Tabot dengan
mengikuti calendar Islam yaitu tanggal 01-10 Muharram. Dipandang dari sisi
pariwisata, keunikan bentuk dan upacara Tabot yang bersifat ritual tersebut
dapat menjadikan atraksi tersendiri bagi wisatawan untuk dapat dinikmati.
Seiringan dengan perjalanan waktu, upacara Tabot ini akhirnya berkembang dalam
bentuk atraksi budaya dan hiburan rakyat di Bengkulu.
Dalam rangka pembangunan
kepariwisataan nasional dan daerah, pemerintah melihat bahwa prosesi upacara
Tabot telah dijadikan salah satu event nasional yang dilaksanakan setiap tahun
yang dikemas dalam suatu kegiatan Festifal. Kegiatan ini diharapkan dapat
menarik kunjungan wisatawan ke Bengkulu, baik itu wisatawan domestic maupun
wisatawan mancanegara. Pemerintah juga berharap kepada seluruh stakeholder baik
itu instansi pemerintahan, swasta dan masyarakat serta partisipasi provinsi dan
kabupaten lain dalam mensukseskan Festival Tabot sebagai peristiwa utama (Major
event) Pariwisata Provinsi Bengkulu.
KEGIATAN FESTIVAL TABOT
1. Kegiatan Utama
a. Upacara Pembukaan
Upacara Pembukaan dilaksanakan
pada pukul 19.00 Wib yang dibuka oleh Pejabat Pemerintah Daerah atau Pejabat
Pemerintah yang telah di atur oleh panitia.
b. Upacara Prosesi Tabot Sakral
Berjalan sesuai dengan tahapan,
dilain tempat Festival Tabot juga dilaksanakan.
Pembuatan Tabot Sakral dilakukan
oleh masing-masing keluarga keturunan Tabot, sedangkan Tabot Pembangunan dapat
dilakukan oleh semua dinas/instansi sebagai wujud partisipasi dalam meramaikan
perayaan festival Tabot. Pada malam-malam 01 s/d 09 Muharram festival Tabot
dimeriahkan oleh berbagai perlombaan yang berkenaan dengan Tabot dan
ditampilkan juga berbagai kelompok kesenian daerah atau etnis sebagai wujud
kebersamaan dalam mengisi pembangunan. Bersamaan dengan itu, Arak Gedang /
Tabot sanding dilangsungkan sekitar pukul 20.00 Wib di lapangan terbuka, dengan
sebelumnya sekitar pukul 06.00 s/d 15.00 Wib bunyi-bunyian Dol dan Tassa
dilarang untuk dibunyikan hingga “Tabot Naik Pangkek” (Tabot sudah sempurna
bentuknya). Setelah itu baru dol dan Tassa dibunyikan kembali sebagai tanda
Tabot telah selesai dibuat. Arak Gedang adalah arak-arakan besar seluruh Tabot
yang telah selesai dibuat, juga dimeriahkan dengan adanya Tabot Pembangunan
yang dibuat oleh dinas / instansi dan pihak swasta yang turut berpartisipasi
pada event Tabot tersebut.
c. Upacara Penutupan
Upacara Penutupan merupakan
upacara resmi yang dilakukan oleh Pemerintah daerah yang dihadiri oleh
tamu-tamu undangan resmi dari unsure pejabat pemerintah dan duta-duta besar
Negara sahabat. Pada malam ini juga biasanya ditampilkan pemenang-pemenang
lomba dalam rangka memeriahkan Festival Tabot tersebut. Para tamu undangan,
wisatawan dapat menikmati indahnya barisan Tabot bersanding dengan dengan
disinari oleh lampu-lampu hias dengan ornamen-ornamen yang beraneka ragam serta
hiburan-hiburan yang menarik lainnya. Para pengunjung juga dapat berbelanja
souvenir-souvenir menarik khas Bengkulu karena Festival Tabot ini juga didukung
dengan kegiatan pameran benda-benda kerajinan.
d. Upacara Arak Tabot Terbuang (10 Muharram)
Merupakan puncak kegiatan Tabot
yang dilaksanakan sekitar pukul 09.00 s/d 14.00 Wib, sebagai symbol upacara
mengantar jenazah Husein ke Pemakaman Padang Karabela. Sebelum pelaksanaan
upacara dimulai, seluruh Tabot yang akan dibuang berkumpul dilapangan terbuka
(biasanya di depan Gedung Daerah/Rumah Jabatan Gubernur Bengkulu) dengan
diiringi bunyian Dol dan Tassa serta pasukan Drumband, Paguyuban-paguyuban yang
membentuk barisan karnaval, kemudian rombongan Tabot/karnaval diarak melalui
jalan protocol kota Bengkulu menuju pemakaman di Padang Karabela sebagai tempat
pembuangan terakhir, dengan dipimpin oleh Ketua Kerukunan Kaluarga Tabot
beserta keluarganya. Di kiri kanan jalan sepanjang jalan protocol yang dilewati
oleh karnaval Tabot dibanjiri oleh ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan
karnaval Tabot tersebut.
2. Kegiatan Penunjang
a. Aneka Lomba Khas Tabot
b. Bazar & Pameran
c. Malam Pesona Tabot
Keberhasilan Festival Tabot
sangat bergantung pada dukungan dan partisipasi berbagai pihak baik itu
masyarakat Bengkulu, pihak swasta dan instansi terkait serta dunia usaha.
Melalui kebersamaan, rasa ikut memiliki dan kemauan untuk berperan serta dalam
melestarikan kebudayaan daerah diharapkan Festival Tabot ini akan dapat
berjalan dengan sukses dan dapat menjadi magnet daya tarik wisatawan untuk
berkunjung ke Bengkulu.
KESIMPULAN:
BUDAYA
BENGKULU YANG KAMI SURVEY
Terdapat tiga rumah adat yang ditampilkan di anjungan ini,
yakni rumah bangsawan (Rumah Gedang) dan dua jenis rumah rakyat biasa. Ketiganya
merupakan rumah panggung yang dibangun di atas tiang setinggi dua meter dari
permukaan tanah.
Rumah bangsawan di anjungan ini digunakan untuk tempat pameran berbagai koleksi pelaminan pengantin, sepasang pakaian adat dari seluruh kabupaten/kota diletakkan di dalam varitin, alat musik, alat pertanian, foto-foto objek wisata dan beberapa peragaan upacara adat. Di bagian serambi terdapat penyajian hasil alam. Di tempat ini juga terdapat penjualan cinderamata berbagai hasil kerajinan tangan.Rumah adat rakyat dibuat seperti aslinya yang dilengkapi perabotan rumah secara lengkap. Rumah adat seperti halnya yang ada di Anjungan Bengkulu diberi hiasan berupa ukiran bermotif tumbuhan atau binatang yang digayakan. Pada kempatan tertentu digelar berbagai tarian adat. Di samping itu juga diperagakan pula beberapa upacara adat.
Anjungan Bengkulu pernah menerima kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini dan Presiden Ukraina, disertai dengan penanaman pohon beringin di depan halaman rumah Gedang.
Rumah bangsawan di anjungan ini digunakan untuk tempat pameran berbagai koleksi pelaminan pengantin, sepasang pakaian adat dari seluruh kabupaten/kota diletakkan di dalam varitin, alat musik, alat pertanian, foto-foto objek wisata dan beberapa peragaan upacara adat. Di bagian serambi terdapat penyajian hasil alam. Di tempat ini juga terdapat penjualan cinderamata berbagai hasil kerajinan tangan.Rumah adat rakyat dibuat seperti aslinya yang dilengkapi perabotan rumah secara lengkap. Rumah adat seperti halnya yang ada di Anjungan Bengkulu diberi hiasan berupa ukiran bermotif tumbuhan atau binatang yang digayakan. Pada kempatan tertentu digelar berbagai tarian adat. Di samping itu juga diperagakan pula beberapa upacara adat.
Anjungan Bengkulu pernah menerima kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini dan Presiden Ukraina, disertai dengan penanaman pohon beringin di depan halaman rumah Gedang.
Tiga
buah rumah adat yang ditampilkan di anjungan Bengkulu merupakan
bangunan-bangunan yang berdiri diatas tiang. Satu rumah mewakili rumah
bangsawan dan 2 lainnya mewakili rumah rakyat biasa. Rumah adat kaum bagsawan
ukurannya lebih besar, dan sepanjang bagian depan dan samping dihiasi dengan
ukiran-ukiran. Ruang dalamnya dipakai untuk tempat pameran hasil alam, berbagai
objek wisata daerah dan kekayaan fauna Bengkulu. Selain itu, pada hari Minggu
dan hari libur di dalam rumah ini juga dilaksanakan pertunjukan kesenian.
Salah
satu rumah adat penduduk Bengkulu, yang ada di TMII, ditampilkan sebagaimana
adanya.
Disana
dapat kita saksikan serambi, ruang tengah, ruang tidur untuk bapak dan ibu,
juga ruang tidur untuk anak gadis dan bujang. Karena orang Bengkulu umumnya
beragama Islam, maka dalam kamar-kamar tadi dilengkapi juga dengan alat-alat
sembahyang kaum muslim.satu rumah lain yang terdapat di anjungan, dimanfaatkan
sebagai tempat peragaan upacara adat/keagamaan seperti: upacara perkawinan,
potong rambut bayi, serta upacara-upacara keagamaan . selain itu, alat musik
tradisional juga tak mau kalah untuk menunjukan dirinya, disana ditampilkan
pula beberapa alat musik tradisional dari Rejang Lembong, yaitu
Gong, serdap, kerilu dan gendang.
KONDISI TMII SAAT KAMI SURVEY
Saat
survey kami mengalami beberapa kendala yaitu salah satunya banyaknya sampah di
TMII. Mungkin kurangnya kesadaran dari pengunjung untuk membuang sampah pada
tempatnya.
Kondisi
saat ini sepertinya kurang terawat dan sepinya pengunjung, saat survey kami
juga ingin melihat kondisi TMII yang lain, hanya saja, kami tidak menemukan
perubahan apa-apa, hanya beberapa rumah adat yang dicat baru, sedangkan yang
lain dibiarrkan terlihat kusam dan tua.
Rumput liar di
beberapa taman, semakin menghilangkan pesona TMII.
Selain itu TMII juga
menjadi begitu komersil, kami sempat melihat anak kecil yang merengek kepada
orangtuanya untuk menaiki wahana tertentu yang tiketnya seharga puluhan ribu.
Padahal TMII adalah
tempat yang bagus untuk melestarikan budaya Indonesia.
Kami berharap para
pembaca karya tulis ini akan melestarikan keadaan TMII saat berkunjung kesana.
WAWANCARA KAMI WAKTU KAMI DATANG KE TMII
(TAMAN MINI INDONESIA INDAH) PADA HARI MINGGU, 29 DESEMBER 2013:
kami
(A) melakukan wawancara dengan bapak sukiman (B), salah satu petugas Penjaga di
tmii.
A:
Selamat Siang Pa, Ada waktunya sebentar?
B :
Selamat Siang, Ada yang bisa saya Bantu?
A: Begini
Pa, Kami ada tugas dari kuliah untuk mewawancarai tentang budaya adat. Ada
waktunya sebentar?
B:
Boleh, mau Tanya apa ya?
A: Berapa
lama Bapak bekerja sebagai Petugas penjaga di TMII?
B: Kurang
lebih 12 Tahun
A: Lama
juga ya Pa, kendala apa saja yang Bapak alami saat melaksanakan tugas?
B: kendalanya
sih karena sering abis ada acara acara gitu , pengunjungnya pada buang sampah
sembarangan, apalagi kalo pengunjungnya banyak, suka pusing mba
A: O
gitu, ga buang sampah ditempatnya pak?
B: Yah
kita kan kerja sudah ada bagiannya masing masing mba, wong sampah aja jarang
keurus, udah gitu rumah adat aja juga kadang kita cape bersihinnya juga mba,
kita ada bagian masing masing deh
A: Kurang
orang atau bagaimana pak?
B:
nah itu salah satunya, kurang orang dan pengunjung juga seenaknya tentang masalah
sampah.
A:
Banyak Pengunjung di Rumah Adat Bengkulu ini ga pa?
B:
Banyak Mba, kan pengunjung datang k sini melihat semua rumah adat di sini salah
satunya Bengkulu
A: Di
TMII ada acara tarian/ acara lainnya tentang adat Bengkulu ?
B: Pastinya
ada mba, di TMII pasti ada pertunjukan/ tarian tentang semua adat.
A:
Berarti Pioritas Pengunjung datang ke sini untuk mengunjungi rumah adat di TMII
ya ?
B: Ya
Mba karena di TMII ini menjadi Pusat Kunjungan Tempat Wisata.
A:
Biasanya pengunjung ngapain aja pa ke rumah adat di sini?
B:
Yang pasti Foto-foto, biasanya Keluaga/ Orang segerombolan kesini. Dan melihat
Rumah adatnya. Dan juga melihat pertunjukan seperti Tarian.
A:
Apa yang Bapak ketahui tentang Suku Bengkulu?
B:
Bengkulu itu kan di kenal Kalem ya , dan Upacara adatnya sangat Bagus sekali Dan
juga ada makanan khasnya semacam Pisang gitu mba, saya lupa namanya. Itu khas
bengkulu dan rasanya enak.
A:
Waa, Bapak Tau yaa..
B:
Ya, kebetulan Adik ipar saya asli Bengkulu.
A: Oh
gitu, Menurut bapak di Indonesia ini kebudayaan adatnya bagaimana?
B:
Menurut saya sih kental sekali budaya semua suku di Indonesia , banyak sekali
suku adatnya dan punya ciri khas masing-masing
A:
Baiklah Pa, Kami kira sudah cukup Tanya Tanya nya.. terimakasih atas waktunya
pa.
B:
Ya. Sama-Sama. sukses kuliah dan kerjanya mba ,, mas..
DOKUMEN FOTO SAAT KAMI SURVEY
DAFTAR PUSAKA