Rabu, 30 Oktober 2013

HUBUNGAN BUDAYA DENGAN SASTRA

HUBUNGAN BUDAYA DENGAN SASTRA

BUDAYA adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.


SASTRA
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
- Novel
- Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
- Syair
- Pantun
- Sandiwara/drama
- Lukisan/kaligrafi


KAITAN ILMU BUDAYA DASAR (IBD) DENGAN PERANAN SASTRA DAN SENI.
Seni termasuk sastra yang memiliki peranan penting dalam ilmu yang perlu dipelajari manusia, ini semua terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Nilai-nilai yang disampaikan seni lebih fleksibel baik isinya maupun cara menyampaiannya. Sedangkan sastra mengandung bahasa, sastra memudahkan kita berkomunikasi, sastra juga merupakan seni , tetapi seni yang dituangkan lewat tulisan maupun prosa yang di ucap lisan. Hubungan IBD dengan peranan sastra yaitu, dilihat dari definisi sastra yang menyatakan bahwa sastra mengandung bahasa dan definisi seni yaitu seni adalah ekspresi nilai-nilai kemanusiaan seperti
terdapat dalam filsafat atau agama, jadi IBD mengandung unsur bahasa dan ekspresi nilai kemanusiaan di dalam pengaplikasiannya di lingkungan kehidupan manusia. Manusia menggunakan Bahasa untuk berinteraksi, dan Manusia menggunakan atau mengungkapkan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan untuk menjadikan hidup mereka menjadi yang baik.

HUBUNGAN ANTARA SASTRA , SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Berdasarkan informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapatdipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa. Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan merupakan dua system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu system yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi.
Sastra dan budaya tidak dapat dilepaskan saling terikat satu sama lainnya. Maka dari itu lahirlah suatu seni yang merupakan perpaduan antara sastra dan budaya. Sebagai seseorang memiliki seni, budaya dan sastra hendaknya kita mesti menjaga agar seni dan budaya Indonesia tetap terjaga kelestariannya sehingga Indonesia dapat menunjukkan ciri khas Negara kepada dunia internasional di masa mendatang.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .


SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra
http://arashiihoshigakii.blogspot.com/2010/10/hubungan-antara-sastra-seni-dengan-ilmu.html
http://entiisaras.blogspot.com/2012/04/ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan.html

NAMA  : NINI
NPM     : 16213457
KELAS  : 1EA33

Jumat, 11 Oktober 2013

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN BERBUDAYA


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN BERBUDAYA

I.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia adalah makhluk social yang hidup bermasyarakat (zoon politicon). Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan social. Sebagai makhluk sisoal (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu. Misalnya, dalam lingkungan manusia terkecil yaitu keluarga. Dalam keluarga, seorang bayi membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat.
Manusia sebagai makhluk sosial dan budaya Sebagai masyarakat Indonesia, setiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya tentunya dalam hal yang positif. Saling bersosialisasi antara satu sama lainnya membuat interaksi yang kuat untuk mengenal kepribadian manusia lain. Manusia yang mudah bersosialisasi adalah manusia yang dapat atau mampu menjalankan komunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Dengan berlandaskan pancasila manusia sebagai makhluk yang social dan budaya disatukan untuk saling menghormati dan menghargai antara manusia yang memiliki budaya yang berbeda-beda.
            Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Misalnya saja hubungan sosialisasi antar tetangga , dengan adanya interaksi sosial antar tetangga akan mempermudah kita dalam mengatasi masalah di sekitar yang membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Jadi itulah mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.

Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat. Faktor-faktor itu adalah:
1. Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya.
2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekuatan bersama, yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain.
3. Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia. Manusia bermasyarakat karena ia telah biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang diterimanya sejak kecil dari lingkungannya.
4. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/cita-cita, kebudayaan, dan lain-lain.

Faktor-faktor lain yang dapat mengatakan manusia adalah makhluk sosial, yaitu :
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, manusia sebagai pelaku dan sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Perlakuan manusia terhadap lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya sendiri. Manusia dapat memanfaatkan lingkungan tetapi perlu memelihara lingkungan agar tingkat kemanfaatannya bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana manusia mensikapi dan mengelola lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.
Manusia sebagai makhluk budaya Budaya atau Kebudayaan perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk yang lain (hewan) ialah bahwa manusia adalah makhluk berbudaya, hal ini disebabkan karena manusia diberi anugrah yang sangat berharga oleh Tuhan, yaitu budi atau pikiran.dengan kemampuan budi atau akal itulah manusia dapat menciptakan kebudayaan yang menyebabkan kehidupannya sangat jauh berbeda dengan kehidupan hewan.
Oleh karena, itu manusia sering disebut makhluk social budaya, artinya makhluk yang harus hidup bersama dengan manusia lain dalam satu kesatuan yang disebut dengan masyarakat. Disamping itu, manusia adalah makhluk yang menciptakan kebudayaan dengan berbudaya itulah manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya. Manusia tidak dapat dilepas dari kebudayaan, dimana ada manusia disitu ada kebudayaan.kapankah kebudayaan mulai ada dimuka bumi? bersamaan dengan mulai adanya umat manusia dimuka bumi ini.

II.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA
            Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
            Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera.      Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya berdasarkan para ahli:
·       E.B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah: Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat. 
·       Koentjaraningrat: 1979 yang mengartikan budaya dengan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk – makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan di muka bumi ini.

KESIMPULAN:
Setelah ditelusuri Penjelasan dari Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Berbudaya, beberapa contoh dari masing-masing Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Berbudaya:

Contoh Manusia sebagai Makhluk Sosial :
  1. Seorang Bayi membutuhkan ASI (Air Susu Ibu)  untuk bertahan Hidup dan Berkembang.
  2. Seorang Anak membutuhkan Kasih Sayang kepada Orangtuanya untuk agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat
  3. Murid membutuhkan Pendidikan untuk menuntut ilmu kepada Gurunya dan Guru membutuhkan Murid untuk diajarkan.
  4. Setiap Manusia Bersosialisasi kepada oranglain untuk agar tercipta Hubungan Harmonis dan saling menghargai & membantu satu sama lainnya.
  5. interaksi sosial antar tetangga akan mempermudah kita dalam mengatasi masalah di sekitar yang membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Contohnya : Apabila Ayah meninggal, tetangga memberi bantuan dengan cara meberitahukan kepada tetangga-tetangga lain bahwa Ayahnya Nini meninggal, meluangkan waktu untuk ziarah, berdoa dan membantu proses nya selesai.
  6. Perusahaan membutuhkan Tenaga kerja untuk dapat mencapai Tujuan bersama.
  7. Orang Sakit membutuhkan Dokter untuk meyembuhkan Sakitnya.
  8. Seorang Ibu membutuhkan seorang Pembantu untuk mempermudah membersihkan rumah.
  9. Setiap Manusia membutuhkan Pasangan Hidup untuk Berbagi, memahami dan menyayangi satu dengan lainnya.
  10. Setiap Manusia membutuhkan Seorang Teman untuk saling Berbagi,membantu dan mengerti satu dengan lainnya.

Contoh Manusia sebagai Makhluk Budaya :
1.       Setiap Manusia harus menjalankan Agama yang di Anutnya. Contohnya: Orang yang beragama Kristen Ibadah ke Gereja dan menggunakan Kitab Suci Alkitab.
2.       Setiap Manusia Wajib melestarikan Budayanya Sendiri. Contohnya: Batik, Tarian Jaipong, Alat Musik Angkung, dsb.
3.       Setiap Manusia memiliki Suku masing-masing. Contohnya: Batak, Cina, Jawa,dsb.
4.       Setiap Manusia Mempunyai Adat Istiadat. Contohnya: Orang Cina tiap Acara Imlek harus ngumpul keluarga dan Acara Pemakamannya di Bakar.
5.       Setiap Manusia mempunyai Bahasa dari tiap Suku. Contohnya: Jawa, Sunda, dsb.
6.       Setiap Manusia memiliki Makanan Khas. Contohnya: Palembang yaitu Pempek. Lampung yaitu Pisang, dan Cirebon yaitu Tahu, dsb.

Sumber:

NAMA  : NINI
NPM     : 16213457
KELAS : 1EA33

Jumat, 04 Oktober 2013

HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN JURUSAN MANAJEMEN


ILMU BUDAYA DASAR DAN HUBUNGAN DENGAN JURUSAN MANAJEMEN.

Sebelum membahas tentang Hubungan Ilmu Budaya dasar dengan Jurusan Manajemen, Saya ingin menelusuri lebih dulu masing-masing pengertian antara Ilmu Budaya Dasar dan Manajemen.

Pengertian Ilmu Budaya dasar
Ilmu Budaya Dasar (IBD) merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakan sendiri dan mengapa.
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen Menurut Henry Fayol Menyebutkan ada lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan Pengertian Manajemen.

KESIMPULAN:
Setelah saya telusuri dari Pengertian Ilmu Budaya Dasar dan Pengertian Manajemen, keduanya saling berhubungan, dengan itu saya mengambil kesimpulan yaitu Tujuan Ilmu Budaya Dasar bagi Mahasiswa dan juga Hubungan Antara Ilmu Budaya Dasar dengan Manajemen.

Tujuan ILMU BUDAYA DASAR bagi MAHASISWA
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar salah satunya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang Keahlian. Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan kpribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai Budaya yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Dengan itu Ilmu Budaya Dasar sangat berperan penting dalam setiap kepribadian Mahasiswa agar menciptakan Lingkungan yang selaras.

HUBUNGAN ANTARA ILMU BUDAYA DASAR DENGAN MANAJEMEN
Ilmu Budaya Dasar (IBD) merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan. Dan MANAJEMEN merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan Pengertian Manajemen. Jadi, Hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Jurusan Manajemen adalah  mengembangkan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep didasari dengan elemen-elemen dasar didalam proses manajemen melaksanakan kegiatan untuk mencapai Tujuan tersebut. Dengan demikian Hubungan IBD dengan Manajemen mampu memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap nilai-nilai budaya  dan mengembangkan masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan itu Hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Manajemen sangat berperan penting dalam setiap Kepribadian yang Baik, Berfikir Positif, dan Kebudayaan yang beranekaragam. untuk itu mari kita perluas wawasan dan Pemikiran Kita agar mampu bersikap kritikal terhadap nilai-nilai Budaya yang dapat berdampak baik bagi dirisendiri dan Oranglain.

 

Narasumber:

Nama: Nini
Kelas: 1EA33
NPM : 16213457